Sunday, November 14, 2010

Doaku Untukmu~

Bismillahirrahmanirrahim~

Hai kawan-kawan! Saya suka cerita ni. Jadi saya nak share dengan kawan-kawan. Baca ye,jangan tak baca! =)

Once upon a time....

Ahmad dan Ali ialah dua orang sahabat karib dan mereka tinggal berjiran. Kedua-dua mereka hidup dalam kesempitan dan kemiskinan. Setelah seharian berusaha, masing-masing akan berdoa.


"Apa doamu pada hari ini?" tanya Ahmad kepada sahabatnya.

"Aku pinta semoga esok hari aku dimurahkan rezeki. Bulan ini perbelanjaanku lebih daripada biasa," jawab Ali.

"Doa kau?" Ali pula bertanya.

Ahmad cuma senyum tanpa berkata apa-apa.

Keesokan hari, Ali memberitahu Ahmad berita gembira. "Alhamdulillah doa aku semalam dimakbulkan Allah. Majikanku beri bonus pada hari ini."

"Alhamdulillah. Hari ini kau akan berdoa apa pula?" tanya Ahmad.

"Aku berdoa semoga isteriku selamat bersalin," jawab Ali.

Mereka berdua pun masuk ke dalam masjid, mengerjakan solat dan masing-masing berdoa.

Sejurus usai berdoa, Ali bertanya, "Kau pula berdoa untuk apa hari ini?"

Ahmad senyum. Masih tiada jawapan.

Beberapa hari kemudian, Ali memberitahu berita gembira. "Syukur isteriku selamat bersalin malam tadi. Nampaknya doaku makbul, Mad."

"Tahniah, Ali."

"Aku berdoa juga agar anakku selamat," kata Ahmad dengan wajah muram.

"Kenapa dengan anak kau?"

"Anakku yang bongsu sakit, Ali. Keadaannya amat membimbangkan."

"InsyaAllah, kau doalah kuat-kuat sikit. Minta anakmu selamat," kata Ali.

Beberapa hari kemudian, mereka berbual usai solat seperti kebiasannya.

"Bagaimana dengan anak kau?" tanya Ali.

"Macam itu juga. Sudah beberapa hari tapi keadaanya cuma bertambah baik sikit sahaja."

"Doa banyak lagi Ahmad. Aku tidak sangka doaku sangat makbul. Hampir setiap doa yang aku doakan mustajab. Tapi kau...." kata Ali.

"Kenapa dengan aku?"

"Mad, aku lihat doamu tidak mustajab."

Ahmad tersenyum.

Melihat Ahmad tersenyum, Ali semakin hairan lalu bertanya lagi, "Aku hairan, doa kau tidak makbul tapi kau masih boleh senyum?"

"Sebenarnya doaku telah banyak dimakbulkan Allah. Syukur alhamdulillah."

"Doa yang mana? Sebab aku tidak lihat apa-apa perubahan pada kau."

"Doaku sejak dulu hanya untuk kau, sahabatku. Setiap hari aku berdoa agar Allah makbulkan setiap apa yang kau doakan kepadaNya."

The End

Nah, indahnya peribadi Ahmad kan? Mengasihi sahabatnya seperti dia mengasihi dirinya. Bagaimana pula dengan kita? Doa kita untuk sahabat-sahabat, saudara-mara dan orang lain sangat tinggi nilainya di sisi Allah SWT. Sayangnya manusia selalu mementingkan diri, hatta dalam doanya kepada Allah.

Jadilah seperti Ahmad, juga seperti golongan Ansar yang Allah ceritakan kepada kita dalam surah Al-Hasyr,59, ayat 9 :

"Dan orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijadikan diripnya daripada kekikiran, maka mereka itulah orang yang beruntung." 


SubhanAllah, jauh sekali nak dibandingkan dengan diri ini yang selalu berlengah-lengah tatkala ibu ayah minta bantuan, jarang bertanya khabar apatah lagi memikirkan keadaan sanak saudara, berkira-kira dengan sahabat-handai hatta dalam perkara yang remeh-temeh...

Ya Rabb,Kau jadikan kuatkan kami untuk mencontohi golongan Ansar~

(Artikel diambil daripada majalah Solusi, Isu No. 22, terbitan Telaga Biru Sdn. Bhd. dengan sedikit ulasan tambahan daripada cik chinchilla ;P)

Tuesday, October 19, 2010

A very special prayer


Assalamualaikum...
Maaf kerana terlalu lama menyepi.
Sekadar berkongsi satu artikel (terbaca di sini) yang sangat menyentuh hati saya, moga ia juga dapat menyentuh hati kalian, seterusnya dapat diamalkan secara istiqomah =)

A very special prayer, guess what?

Saya yakin kalian juga selalu mengamalkan doa ini, cuma mungkin kita terlupa untuk menghayatinya. 
Mungkin sahaja ada antara kita yang meninggalkannya begitu sahaja kerana hukum bacaannya hanya sunat, tak termasuk dalam rukun,
Naudzubillah, moga selepas membaca entry ini, kita tak lagi termasuk dalam golongan itu...
Sebab apa?

Simply because the du'a is very simple, yet it could be very special when you really mean it and we shouldn't just leave ourself to miss asking from Allah, very special requests that other people ask right? 

Tak lain dan tak bukan, doa yang lazimnya dilafazkan sebanyak 17 kali sehari semalam (sekurang-kurangnya), bacaan antara dua sujud...perasan tak bacaan tu doa? (oops,macam baru perasankan?)



Okay, mari kita mulakan...

Dengan rendah hati nyatakanlah permohonan ampun kepada Allah,
Allahummaghfirli (Ya Allah, ampunilah aku).
Diamlah sejenak, buka dada dan diri kita untuk menerima ampunan daripada Allah.
Tetaplah membuka diri kita untuk menerima ampunan Allah.
Ulanglah permintaan itu beberapa kali hingga kita merasakan ketenangan.

Kemudian sampaikanlah permintaan kedua,
Warhamni (dan belas kasihanilah aku).
Diam dan tundukkanlah diri kita untuk menerima belas kasihan Allah yang tak terhitung nilainya.
Bukalah dada kita seluas-luasnya agar semakin banyak belas kasihan Allah yang kita terima. 
Ulanglah beberapa kali hingga kita merasa cukup.

Berturut-turut sampaikanlah permintaan-permintaan berikut dengan cara yang serupa, satu persatu.

Warfa'nii (dan angkatlah darjatku).

Wajburnii (dan cukupkanlah segala kekuranganku),

Warzuqnii (dan berikanlah rezeki kepadaku),

Wahdinii (dan berikanlah aku petunjuk).

Wa'aafinii (dan sejahterakanlah aku),

Wa'fuannii (dan berikanlah kemaafan kepadaku).

Setelah selesai, diamlah sejenak lalu sampaikan rasa syukur kita betapa besarnya nilai doa ini, sebuah doa yang selama ini hanya kita remehkan begitu sahaja.

Diriwayatkan oleh Ibn Abbas r.a., maksudnya:
"Ya Allah! Ampunilah dosaku, dan belas kasihanilah aku, dan angkatlah darjatku, dan cukupkanlah segala kekuranganku, dan berikanlah rezeki kepadaku, dan berikanlah aku petunjuk, dan sejahterakanlah aku dan berilah keampunan kepadaku."
(Riwayat al-Tirmizi, no 284 dan Abu Daud, no 850, Al-Hakim dan Albani menganggapnya sahih dan dipersetujui oleh al-Zahabi)
*rujukan : Formula Solat Sempurna, Ust. Zaharyddin Abd. Rahman 

SubhanAllah, indah nian du'a yang Rasulullah ajarkan, bertambah significant apabila diselitkan dalam solat kita seharian...

Amacam? feeling kan? (^_^)


Wednesday, September 22, 2010

Letter to AAD

The Head of
Academic Affairs Department (AAD)
International Medical University (IMU)                         14 September 2010

Dear Sir/ Madam,

REQUEST TO HAVE A RELOOK AT STUDENTS’ ACADEMIC TIME TABLE

The above matter is referred.

2. As Hari Raya started on Friday, 10 September 2010 this year, a number of students had to go through some inconvenience regarding their holiday because there were still classes on Thursday, 9 September 2010, the day before Hari Raya Holiday. It was uncalled for on their part and also that of lecturers as some classes were not only compulsory but also important for the students, i.e Clinical Skill Unit (CSU) for batch ME109, to name one.

3. The implications were quite obvious and apart from students’ absence from the lectures, some that may be able to attend may have not coped well with what was taught that day on the eve of a big celebration especially for Muslim students. One of the reasons for the absence, was because some students have to travel far back home such as to Sabah and Sarawak and 24 hours is just not enough even for a one-way trip. Nevertheless, I am writing this letter not only representing the Muslim students but all others and we hope that in the future, the day before such an event would always be designated as a holiday, be it Hari Raya, or even Chinese New Year, Deepavali and Christmas, to name a few.

4. We strongly believe that your department is always aware of this situation and it’s not a surprise if this matter has been brought to your department earlier by some other parties. If that is the case, I hope you would treat this letter just as a formality as we are a society that feels obligated to always bring up matters regarding students’ welfare to relevant authorities. We hope that you would take the matter aforementioned into consideration and let not the same thing happen again in the future.

5. It is much appreciated if you could respond to this letter and we thank you very much before hands for your time and consideration.

Yours Truly,

(MOHD AMIRUL ASYRAF MOHD HANAFFI)
President,
IMU Muslim Society (MSOC)

rate this blog (1-lowest, 4-highest)

Total Pageviews